Rabu, 07 Desember 2011

Tuhan dan Kehidupan


Kehidupan dan Tuhan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Mengapa? Karena Tuhan adalah nyawa dari kehidupan. Banyaknya perbedaan yang muncul, hanya akan dapat disatukan dengan adanya konsep Tuhan Yang Maha Esa. Saya percaya kepada Tuhan. Tuhan yang seperti apa? Tuhan yang satu, yang berbeda dengan makhluk ciptaannya. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan atau dunia ini adalah ciptaan Tuhan. Saya percaya dan yakin bahwa Tuhan Maha Segalanya. Tuhan selalu menuntun saya kearah yang lebih baik.
Jelas di dunia ini ada banyak agama dengan berbagai macam cara pandangnya terhadap Tuhan itu sendiri. Saya percaya Allah sebagai makhluk yang Ghaib dan memiliki kekuasaan serta kekuatan sebagai Yang Esa. Dalam setiap langkah saya dan setiap tindakan yang saya lakukan, Allah Maha Mengetahuinya. Allah ada dalam hati saya, dalam pikiran, dan dalam setiap keputusan yang saya ambil. Saya yakin bahwa Allah hadir sebagai satu kesatuan dengan alam, dengan segala sesuatunya yang ada dalam kehidupan ini. Kesulitan, ataupun kebahagiaan adalah cara Allah menunjukkan kuasa-Nya.  
Berdasarkan dikusi yang saya ikuti dalam kelas Humanistik, saya menyetujui bahwa agama lahir dari sebuah kebudayaan. Beragama adalah hak setiap individu. Setiap agama mempunyai cara masing-masing dalam menangkap adanya kehadiran Tuhan.  Saya mempercayai adanya Tuhan dengan mentaati agama saya, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya. Termasuk menyayangi makhluk-Nya dan menerima secara ikhlas dari apa yang terjadi dalam kehidupan.
Agama diciptakan untuk mengatur segala tindak-tanduk manusia  sebagai umat. Tanpa adanya agama, maka dunia ini akan berantakan. Karena, seperti kata decrates, dalam setiap diri manusia terdapat keinginan untuk bebas yang membuat manusia akhirnya bertahan hidup dengan membunuh demi kelangsungan hidupnya. Saya menangkap kehadiran Tuhan dengan bentuk sebuah kedamaian dalam hati, keselarasannya bersamaan dengan pikiran. Saya meyakini adanya Tuhan melalui sikap, tutur kata dan perbuatan. Saya tidak mampu menggambarkan Tuhan dan segala kekuasaannya. Karena Dialah Yang Maha Sempurna. Saya meyakini adanya Tuhan dengan hati saya.