Rabu, 02 November 2011

Identitas Diri dan Identitas orang lain


Kebudayaan dan agama merupakan dua buah unsur identitas yang sangat penting. Sebagai bagian dari identitas, kedua hal tersebut sering dipandang sebagai alat untuk menggolongkan individu. Selain itu, dua hal yang telah disebutkan diatas pada dewasa ini mengisyaratkan sebuah stereotype yang telah terbentuk dalam masyarakat terkait kepribadian individu itu sendiri. Contohnya adalah saya sendiri. Saya lahir dari dua budaya yang berbeda, Jawa dan Bangka. Budaya dan adat istiadat masyarakat daerah Bangka Belitung telah dibawa oleh ayah saya sendiri, dimana di dalamnya mengandung unsur kebudayaan Cina. Percampuran dari kedua budaya cukup menyulitkan saya dalam berbaur di masyarakat. Stereotype yang muncul di masyarakat ketika mereka mengetahui "kecinaan" saya melalui sipit mata, maka besar kemungkinan mereka menganggap saya non islam.
Hal ini terkadang menimbulkan suatu ketidaknyamanan dalam diri saya. Pada satu sisi saya sangat senang bisa menyelami keduanya, namun dilain sisi saya  merasa tertinggal oleh teman-teman. Mereka tahu benar asal mereka dan budaya mereka termasuk bahasa daerah mereka. Sedangkan saya hanya bisa berbahasa Indonesia dan tidak mengetahui secara dalam tentang budaya Indonesia itu sendiri. Saya sering terlibat pembicaraaan dengan orang-orang yang bangga dengan kebudayaan asli mereka maupun dalam pengunaan bahasa daerah mereka yang pada akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan, "Kamu orang mana?" Tentu saja pertanyaan ini sangat dilematis bagi saya, saat mereka mendengar saya adalah orang Indonesia, mereka tidak bisa memaknainya, karena Indonesa sendiri merupakan negara kesatuan dari berbagai budaya dan adat istiadat. Tak ada satu bahasa daerah pun yang saya kuasai benar, ini juga mengisyaratkan kesulitan bagi saya ketika saya harus menghadapi sebuah penggolongan.
Bagi saya, semua bagian dari identitas seseorang sangatlah perlu untuk dihargai dan diketahui. Penggolongan berdasarkan agama dan budaya terkadang tidak selalu membawa dampak baik, karena takkan terlihat seperti apa keaslian budaya itu sendiri. Sebagai orang Indonesia saya bangga melihat sebuah keberagaman dn ikut melihat perbedaan mendasar dari bervagai sisi sebuah budaya  maupun agama.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar