Minggu, 02 Oktober 2011

Perkenalan, pembuka jalan dalam kehidupan

Pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Banyak dari kita yang selalu mengaungkan kata ini, terutama saat awal perkenalan. Sepenting apakah sebuah perkenalan? Dan sejauh apakah harusnya perkenalan itu? Sambil kita berbicara masalah perkenalan, saya akan mengajak Anda untuk berkenalan terlebih dahulu mengenai saya. Apa yang Anda lakukan ketika memulai pembicaraan panjang dengan seseorang yang baru Anda temui? Yang sering saya dan mungkin juga Anda lakukan yaitu menyanyakan nama dari lawan bicara. Ketika saya menyebutkan nama saya Redyta Amalia, apa yang ada dalam benak Anda? Menebak-nembak artinya, dan asal-usul diri saya? Tentu saja, karena itu juga merupakan bagian dari perkenalan. Jika Anda bertanya lebih lanjut mengenai arti nama lawan bicara, maka mungkin saja Anda menemukan jawaban yang lain dari yang ada di dalam pikiran Anda. Sebaiknya saya beritahu sebelum Anda menebak lebih jauh tentang saya. Seperti kebanyakan orang muslim atau beragama Islam, ibu saya memberikan nama dari bahasa Arab yang juga merupakan sebuah doa. Berbeda dengan kakak pertama dan kedua saya, yang diberikan sesuai dengan nama salah satu pangeran atau nama perancang terkenal, nama saya sangat sederhana artinya. Redyta, berasal dari kata Roditu dalam bahasa Arab, berarti niat yang tulus atau ikhlas. Amalia sendiri berarti amal. Menurut ibunda saya tercinta, beliau mengharapkan saya menjadi orang yang selalu berniat tulus dan ikhlas untuk beramal. Sejauh ini memang saya menemukan diri saya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan nama. Semua itu saya rasakan ketika awal menduduki bangku SMP, saya selalu meluangkan waktu dikegiatan sosial dalam wadah Palang Merah Remaja. Sampai saat ini dan dalam merencanakan masa depan pun saya merasa perlu untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Saya merasa orang perlu memahami arti dari nama itu sendiri, apalagi jika nama itu adalah sebuah doa dari orang tua. Kebanyakan orang menginginkan mengganti nama yang terlihat pasaran atau sedikit kampungan, tapi tidak berlaku bagi saya. Nama adalah sebuah identitas, bahkan lebih dari itu. Kadang nama merupakan cerminan dari pemiliknya, seperti yang telah saya ungkapkan di atas. Saya sangat senang jika Anda dapat mengingat dan mengeja nama saya dengan benar, dan saya yakin Anda pun demikian. Menyenangkan orang lain adalah sebuah ibadah dan kegiatan terpuji, maka perkenalan menjadi sangat penting dan bermakna untuk dilakukan. Jika Anda merasa kesulitan untuk melafalkan nama depan saya, penggal saja menjadi dua kata, Red dan Dyta. Red, berarti merah dalam bahasa Inggris, berani dalam konteks makna sebuah warna. Saya merasa perlu memenggal nama depan agar dapat mengurangi kesalahan nama, tapi tetap saja terjadi. Nama Dyta merupakan panggilan sayang dilingkungan keluarga. Saya sangat menyukai kebebasan dan keindahan. Kebebasan dalam berpikir dan berpendapat. Menurut saya, semua orang bebas memilih cara mereka untuk belajar atau memilih tujuan hidupnya. Keindahan yaitu sesuatu yang tak selalu dapat dilihat dengan mata telanjang dan diluar dari logika. Maka saya memilih kupu-kupu dan pelangi sebagai symbol diri saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar